Sebetulnya
Air Force One bukanlah merujuk pada teknis sebuah pesawat, melainkan
nama sandi untuk pesawat milik Angkatan Udara AS (US Air Force) yang
dinaiki oleh Presiden Amerika. Jadi semua pesawat milik AS yang
misalnya dalam keadaan darurat dinaiki sang presiden, maka namanya
menjadi "Air Force One". Nama sandi ini berfungsi untuk
membedakan antara pesawat yang sedang dinaiki Presiden Amerika dengan
yang tidak.
Demikian juga ketika Presiden Amerika melakukan
perjalanan darat, nama sandinya dikenal dengan "Army One".
Sementara ketika sedang naik Helikopter (milik US Marine), maka nama
sandinya adalah "Marine One".
Meski begitu
pemerintah AS tetap memiliki kendaraan khusus presiden untuk setiap
nama sandi. Kendaraan-kendaraan ini rutin digunakan Presiden Amerika
dan kemudian dikenal masyarakat dengan sebutan Marine One
(helikopter), Army One (Kendaraan lapis baja), dan Air Force One
(pesawat udara)
SPESIFIKASI
PESAWAT
Seluk
Beluk Air Force One
Pemerintah
AS mulai berpikir memiliki pesawat kepresidenan ketika masa Presiden
Theodore Roosevelt pada dekade 1910-an. Saat itu, tugas-tugas
Presiden Amerika sudah semakin kompleks dan dibutukan sebuah pesawat
khusus untuk menunjang kinerjanya.
Sekarang, pesawat Air Force
One ada dua buah, semuanya buatan Boeing. Jenisnya adalah 740-200
bermesin jumbo jet dengan nomor seri VC-25A. Dua pesawat ini nyaris
identik, baik warna, dan bentuknya. Bedanya terletak pada nomor di
ekornya, yakni 28000 dan 29000.
Masing-masing pesawat memiliki
empat mesin jet elektrik CF6-80C2B1. Batas kecepatannya antara 630
dan 700 mil per jam dengan maksimal ketinggian terbang adalah 45.100
kaki. Air Force One membawa 53.611 galon bahan bakar dan mampu
mengelilingi setengah dunia tanpa mengisi bahan bakar dalam sekali
terbang.
Jika di Gedung Putih Presiden bekerja di Ruang Oval,
maka di dalam Air Force One, ruang kerja presiden bernama
Presidential Suite yang terletak di bagian depan pesawat. Di area
'milik' presiden ini tersedia kamar tidur, kamar mandi dan ruang
santai. Layaknya sebuah kantor, para para staf senior presiden juga
diberikan ruang keja sendiri-sendiri. Selain itu terseda juga ruang
rapat yang cukup besar untuk membahas isu-isu penting.
Dalam
prosedur penerbangan mereka juga punya standar baku yang ketat.
Sebelum Air Force One terbang, persiapan menyeluruh dilakukan atas
pesawat ini. Semua perangkat pesawat dicek, bahkan kabarnya para kru
pesawat yang memang sudah terpilih, akan diinapkan selama
berhari-hari di Andrew Air Force Base sebelum hari
keberangkatan.
Beberapa hari sebelum Air Force One mendarat di
suatu tujuan, Angkatan Udara AS lebih dulu mengirim sebuah pesawat
kargo C141 Starlifter. Pesawat ini memuat, van untuk para pengawal,
mobil kepresidenan, serta perlengkapan persenjataan. Saat berada di
udara pun, Air Force One akan dikawal oleh sedikitnya dua pesawat
tempur.
Untuk menjaga keamanan, menjelang pendaratan Air Force
One, seluruh penerbangan di lokasi pendaratan akan di bersihkan. Tak
ada sebuah pesawat pun yang boleh mendarat sebelum Air Force One
mendarat dengan mulus. Kadang pembersihan jalur penerbangan ini
memakan waktu minimal setengah jam atau lebih. Karena repotnya
prosedur penerbangan Air Force One, tak heran pesawat ini jarang
mendarat di bandar udara komersial melainkan di pangkalan
udara.
Di
dalam pesawat, Presiden dan stafnya berada dalam ruangan 4.000 kaki
persegi yang terdiri atas ruangan tiga lantai, diantaranya ruangan
suite untuk kantor Presiden yang besar, bak mandi, dan ruang
pertemuan. Air Force One memiliki ruangan medis suite yang dapat
berfungsi sebagai ruang operasi, dan dokter secara permanen. Pesawat
juga mampu mempersiapkan makanan untuk 100 orang sekaligus
Selain
merupakan pesawat kepresidenan, Air Force One bisa pula difungsikan
sebagai bunker terbang. Hingga kini tak seorang pun pejabat AS
mengetahui detail persis bagian-bagian dalamnya. Pesawat ini mampu
bertahan dari serangan rudal dan terjangan pulsa elektromagnet
nuklir.
Untuk itu jangan heran jika iring-iringan pesawat,
helikopter, dan kendaraan pengangkut Presiden AS juga telah diatur
sedemikian rupa agar setiap calon pembunuhnya – termasuk para
wartawan yang memburunya terkecoh. Air Force One, misalnya, tak
dibiarkan berkunjung ke sebuah negara sendirian. Ia selalu didampingi
sebuah lagi pesawat yang memiliki ujud serupa.
Seandainya
PRESIDEN di Serang?
Nah
ini berandai-andai saja bagaimana kalau serangan terhadap dirinya
terjadi juga? Untuk skenario terburuk, SS akan langsung mengevakuasi
Presiden dan istrinya dengan helikopter ke pangkalan udara bergerak
terdekat milik AS.
Ketika
berkunjung ke Bogor, pangkalan berupa kapal induk USS Essex itu
berada di perairan sebelah utara Jakarta. Di kapal induk kecil ini,
pasukan AS akan segera melindungi kepala negaranya dan bersiap diri
melakukan serangan balasan sesuai tingkat serangan yang mengancam
dengan demikian juga hari ini kapal tersebut sudah bersandar di
perairan tsb untuk melindungi Presiden Obama saat kunjungan hari
ini.
USS
Essex, sejatinya, adalah kapal serbu amfibi. Di kapal ini mukim
puluhan helikopter CH-46 Sea Knight, satu skadron tempur AV-8B
Harrier, dan satu skadron heli antikapal selam. Kapal ini juga
membawa tiga hovercraft Air Cushion Landing Craft. Lebih lanjut,
perjalanannya ke Indonesia dipantau langsung oleh Armada ke-7 AL AS
yang bermarkas di Hawaii. Dengan demikian, Anda tahu sendiri, apa
yang akan terjadi jika dalam perjalanannya Presiden Amerika
"diganggu"
PENGAMANAN
AIR FORCE ONE di udara
AIR
FORCE ONE COCKPIT
AIR
FORCE ONE MAP
AIR
FORCE ONE CABIN
source
:
To create such a means of advancement, proof reading companies net a whole team of specialists is working, which necessarily should dock all the smallest nuances.
BalasHapus